SUMBER BELAJAR DALAM TEORI PANCARAN (TELAAH FILOSOFIS TENTANG PENDIDIKAN)
Abstract
Secara luas sumber belajar merupakan pengalaman hidup yang bersifat empirik, rasional dan spiritual. Pengalaman hidup empirik didapat dari insteraksi seseorang dengan lingkungan material dan sosial, dan yang rasional dari melalui premis-premis yang dapat dipikirkan secara logis; sedangkan yang spiritual merupakan emanasi dari wujud wajib melalui akal aktif kepada Akal Mustafad. Akal yang beroperasi pada level supra mental ini memancarkan pengetahuan yang berupa bentuk tertentu kepada seseorang, karena ada kecenderungan jiwa manusia yang suci berhubungan dengan akal ini. Siapapun yang dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan akal ini, maka ia akan mengenal atau mengetahui hakikat dari sesuatu.Downloads
References
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, Kimiya al Sa'adah (Kairo: Dar al-Fahm, 1964).
_________, Misykah al-Anwar (Kairo: Dar al-Fahm, 1964).
_________, Ihya’ ‘Ulum al-Din, Juz III.
_________, Al- Munqidz min al-Dhlalal (Beirut: al-Sab’iyah, tt).
_________, Cinta dan Bahagia, penterjemah: Abdullah bin Nuh (Jakarta : Tinta Mas, 1992).
A.E. ‘Afifi, Filsafat Mistis Ibnu ‘Arabi, penterj.: Sjahrir Mawi dan Nandi Rahman (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1995).
Ahmad Fuad al-Ahwani, Filsafat Islam, Suntingan: Sutardji Calzoum (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995).
Ali Ashraf, Horison Baru Pendidikan Islam, penterj.: Sori Siregar (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1989).
Amin Abdullah, The Idea of Universality of Ethical Norm in Kant and Ghazali, (Ankara: Kutlu Dogu’a, 1993).
Ali Mudhofir, Kamus Istilah Filsafat (Yogyakara : Liberty, 1992).
A. Hanafi, Pengantar Filsafat Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1990).
Hosen Nashr, An Introduction to Islamic Ontological Doctrines (New York: State University, 1993).
Hossein Ziai, Filsafat Illuminasi, penterj.: Afif Muhammad dan Munir (Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1988).
Harun Nasution, Filsaafat dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1991).
Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1992).
H.M. Amin Syukur dan Masyharudin, Intelektualisame Tasawuf (Semarang : Lembkota, 2002).
H.M. Amin Syukur, Tasawuf Sosial (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004).
Ibrahim Madkur, Fi Falsafah al-Islamiyah ( Mesir: Dar al-Ma'arif, tt).
John Tulltill, The Philosophy of Quthb al-Din al-Sirazi: a Study in Integration of Islamic Philosophy (Boston: Harvard University, 1983).
Karen Amstrong, Sejarah Tuhan, penterj.: Zainul Am (Bandung: Mizan, 2002).
Louis O Kattsoff, Pengantar Filsafat, penterj.: Soejono Soemargono (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992).
Muhammad ‘Utsman Najati, Jiwa dalam Pandangan Filosof Muslim, Penterj. : Gazi Saloom (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002).
Muhammad ‘Abdullah al-Syarqawi, Sufisme dan Akal, penterj.: Halid al-Kaf (Bandung: Pustaka Hidayah, 2003).
Mir Valiudin,Tasawuf dalam Qur an, penterj: Pustaka Firdaus ( Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993).
Mehdi Ha’iri Yazdi, Ilmu Hudhuri, penterj.: Ahsin Muhammad (Bandung: Mizan, 1994).
M.M. Syarif, Para Filosof Muslim (Bandung: Mizan, 19930).
Muhammad Yasir Nasution, Manusia Menurut al Ghazali (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996).
Sa’id Syaikh, Kamus Filsafat Islam, Penterj. : Machnun Husein, (Jakarta: Rajawali, 1991).
Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Agama Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.