Kompetensi Keagamaan Mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya (Analisis Perbandingan Penerimaan Jalur SPAN, UM PTKIN dan Jalur Mandiri Tahun 2016)

  • Sutikno Sutikno UIN Sunan Ampel Surabaya
Keywords: Religious Competence, SPAN, UM PTKIN, Jalur Mandiri,

Abstract

Bahasa Indonesia:Realita menunjukkan bahwa ada sebagian mahasiswa Prodi PAI FTK UIN Sunan Ampel Surabaya penguasaan kompetensi keagamaannya kurang memadai, terutama dalam baca tulis al-Qur’a>n dan al-H}adi>th, baik yang diterima melalui jalur SPAN, UM PTKIN maupun jalur Mandiri. Dengan demikian, timbul kekhawatiran atas kesenjangan antara masukan dan harapan keluaran Prodi PAI yang mencetak calon guru PAI yang profesional. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi evaluatif. Hasil analisis menggunakan One Way Anova menunjukkan Fhitung = 44,88 dan uji T dengan thitung =  9,433. Apabila Fhitung = 44,88 dikonfirmasi dengan nilai Ftabel, baik menggunakan taraf signifikansi 5% dan 1%, maka Fhitung> Ftabel (3,44 < 44,88 > 4,88). Apabila thitung =  9,433 dikonfirmasi dengan nilai ttabel, baik menggunakan taraf signifikansi 5% dan 1%, maka thitung> ttabel (1,665 < 9,433 > 2,376), menunjukkan ada persamaan dan perbedaan yang signifikan kompetensi keagamaan mahasiswa Prodi PAI FTK UINSA, baik jalur SPAN, UM PTKIN maupun Mandiri. Persamaannya, pertama nilai rata-rata kompetensi keagamaan pada masing-masing jalur penerimaan terletak pada nilai A- s/d A (9,18 s/d 10,49); kedua, Studi H}adi>th sebagai mata kuliah keagamaan dengan nilai terendah. Perbedaannya, nilai tertinggi jalur SPAN dan UM PTKIN ditempati oleh Aqidah Ilmu Kalam, sedangkan nilai tertinggi pada jalur mandiri ditempati oleh Fiqih Ibadah. English:It is the fact that mastery of Islamic Religious Subjects by some new students at Islamic Education Department of UIN Sunan Ampel Surabaya is not yet satisfying, especially in reading al-Qur'a>n and al-H}adi>th, by those admitted through SPAN, UM PTKIN or Jalur Mandiri (institutional test). Thus, there is an apprehension about quality disparity between the input and expected output of Islamic education teacher training program to result in professional teachers. This descriptive quantitative research uses an evaluative phenomenology approach. Based on the results of the analysis using One Way Anova, obtained F-count = 44,88 and T-test, which yield t-count = 9,433. If F-count= 44.88 is confirmed against F-table score, using both the 5% and 1% significance levels, then F-count > F-table (3.44 <44,88> 4.88). If t-count = 9,433 is confirmed with t-table value, using 5% and 1% significance level, then t-count > t-table (1,665 <9,433> 2,376), shows there are similarities and significant differences of religious competence of students of Islamic education teacher training of UINSA admitted through SPAN, UM PTKIN and Jalur Mandiri. The similarities is, first, the average score of religious competence in every entry test model lies in the A- and A (9.18 to 10.49); second, in average students experienced H}adi>th studies in the training process with as the lowest grade. The difference is that the students admitted through the SPAN and UM PTKIN modes achieved high score in Aqidah Ilmu Kalam during the training, while those coming from Jalur Mandiri are strong in Fiqh Ibadah (Fiqih 1).

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-11-02
How to Cite
SutiknoS. (2017). Kompetensi Keagamaan Mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya (Analisis Perbandingan Penerimaan Jalur SPAN, UM PTKIN dan Jalur Mandiri Tahun 2016). Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 5(2), 244-263. https://doi.org/10.15642/jpai.2017.5.2.244-263
Section
Articles