@article{Alam_2015, title={PANDANGAN AL-GHAZALI MENGENAI PENDIDIKAN AKLIAH (Tinjauan Teoretis dan Filosofis)}, volume={3}, url={https://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/52}, DOI={10.15642/jpai.2015.3.2.346-367}, abstractNote={<p><strong>Bahasa Indonesia:</strong></p><p>Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan Al-Ghazali mengenai pendidikan akliah dalam Islam. Dalam pandangannya, Islam memberikan penghargaan yang tinggi terhadap akal. Banyak dari ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang menganjurkan dan mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya dan banyak berpikir guna mengembangkan intelektualnya. Merujuk kepada ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat berbagai kata seperti <em>dabbara, naz{ara, faqiha, tafakkara, ‘aqala</em>, Al-Ghazali mengkaitkan kegunaan akal dengan kekuatan daya pikirnya. Pendekatan yang digunakan berbasis teoritis dan filosofis<em>, </em>dengan merujuk kepada ayat Qur’an yang berkaitan dengan keunggulan akal dalam skala makro berpikir manusia, serta pendapat para tokoh. Hasil dari pembahasan didapatkan, bahwa akallah yang menemukan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan yang dalam tahap selanjutnya dapat memperkokoh keimanan, keyakinan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Akal adalah sumber ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan yang dipergunakan untuk menciptakan alat-alat yang berguna dan menghadapi problem-problem manusia. Al-Ghazali menghendaki perkembangan akal, disamping ingin menjauhkan manusia dari manusia yang individualis, materialis dan pragmatis. Beliau menghendaki adanya keseimbangan antara kemajuan akal dan penghayatan spiritual, keseimbangan antara kegunaan dan kebenaran, sehingga pendidikan yang dicapai tidak hanya memiliki, tetapi juga memuat azas tanggung jawab kepada Tuhan, pencipta akal.</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>English:<em><br /></em></strong></p><p>This article aims to describe the view of Al-Ghazali on the nonsensical education in Islam. Al-Ghazali argues that Islam gives high appreciation of reason. Many of the verse of the Qur’an and the Hadith of the Prophet who was advocate and encourage people to use their minds and a lot of thinking to develop intellectually. Referring to the verses of the Qur’an in which there are various words such as <em>dabbara, naz{ara, faqiha, tafakkara, ‘aqala</em>, Al-Ghazali linking usability sense with the power of thought. The approach based on the theoretical and philosophic, with reference to the Qur’anic verses related to the sense of excellence in the macro-scale human thought, and scholars opinion. The conclution of this article, intellect which find cues science in the later stage can strengthen faith, belief and devotion to God Almighty. Intellect is the source of science, technology and culture which are used to create tools that are useful and faced with the problems of man. Al-Ghazali requires the development of reason, in addition to want to keep people from the man individualist, materialist and pragmatic. He calls for a balance between progress and appreciation of spiritual sense, a balance between usability and truth, then education is achieved not only have, but also includes the principle of responsibility to God, the creator of sense.</p><p><strong> </strong></p&gt;}, number={2}, journal={Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)}, author={AlamNaufal Ahmad Rijalul}, year={2015}, month={Nov.}, pages={346-367} }