@article{Baharun_Awwaliyah_2017, title={Pendidikan Multikultural dalam Menanggulangi Narasi Islamisme di Indonesia}, volume={5}, url={https://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/113}, DOI={10.15642/jpai.2017.5.2.224-243}, abstractNote={<p><strong>Bahasa Indonesia:</strong></p><p>Kertas kerja ini memaparkan pendidikan multikultural dalam usahanya menanggulangi narasi Islamisme di Indonesia. Intisari dari pendidikan multikultural adalah sebuah ide dan gerakan pembaruan dalam proses pendidikan. Kemajemukan Indonesia adalah dua mata pisau yang memiliki sisi positif dan negatif. Dalam kemajemukan itu sendiri, keeratan afiliasi kelompok muncul bersamaan dengan potensi perpecahan dalam konteks situasi yang tak terkendali dengan baik. Oleh karenanya, pendidikan multikultural menawarkan demokrasi, kesetaraan, kemerdekaan, dan keberagaman dalam sebuah pendekatan. Dengan kedatangan pendidikan multikultural, ini diharapkan bahwa setiap lapisan masyarakat merasa dikenali, dihargai, diperlakukan secara demokratis dan pantas kendati berbagai perbedaan budaya. Sebagai hasilnya, mereka mendapatkan kesempatan yang sama dalam mencapai tujuan-tujuannya. Indikasi idealnya adalah adanya kemauan untuk menerima dan menghargai kelompok-kelompok lain dari etnik, gender, dan afiliasi keberagamaan dan budayanya. Dengan kata lain, pendidikan multicultural muncul sebagai pengikat, kepenghubungan, pengaman, dan penjamin terhadap keberlangsungan kemajemukan. Ajuan pendidikan multikultural ini muncul untuk mengangulangi narasi Islamisme di Indonesia yang muncul sebagai akibat dari ketika Islam berhadapan dengan modernitas yang identik dengan Barat.</p><p> </p><p><strong>English:</strong></p><p>This paper presents multicultural education in tackling Islamism narration in Indonesia. The heart of multicultural education is the idea and renewal movement in educational process. Indonesian diversity is like a double-edged knife, which involves both positives and negatives. In the diversity itself, strong group affilition emerged as well as potential of disunity appears in the context of unwell-managed circumstances. Hence, multicultural education offers democracy, equality, freedom, and pluralism in a single approach. With the advent of multicultural education, it is hoped that all levels of society will feel recognized, appreciated, democratically and equitably treated despite cultural differences. As a result, they have equal opportunity to achieve their goals. The ideal indication shows the willingness to accept and appreciate other groups of different ethnics, gender, and religious affilition and cultures. In other words, multicultural education exists as a binder, liaison, safety, and assurance of sustainability diversity. This multicultural education proposal emerged in order to overcome the narration of Islamism, which born as encounter efforts between Islam vis-à-vis the modernity associated with the west.</p&gt;}, number={2}, journal={Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)}, author={Baharun, Hasan and Awwaliyah, Robiatul}, year={2017}, month={Nov.}, pages={224-243} }