PERAN MANAJEMEN QALBU BAGI PENDIDIK

  • M Faizin Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya
Keywords: Qalbu, Tazkiyatun Nafs, Educator,

Abstract

BAHASA INDONESIA:Tulisan ini bermaksud mengulas peran manajemen qolbu bagi pendidik (guru). Konsep manajemen qolbu dalam Islam semakna dengan tazkiyatun nufus (pembersihan jiwa). Melalui manajemen qolbu, seseorang dapat diarahkan agar menjadi sangat peka dalam mengelola sekecil apapun potensi yang ada dalam dirinya untuk menjadi sesuatu yang bernilai kemuliaan serta memberi manfaat besar, bagi dirinya dan makhluk Allah yang lain, juga kemaslahatan di dunia dan akhirat. Guru ideal adalah guru yang memiliki motivasi mengajar dengan tulus, yaitu ikhlas dalam mengamalkan ilmunya, bertindak ibarat orang tua yang penuh kasih sayang terhadap anak, dapat mempertimbangkan kemampuan intelektual anak, mampu menggali potensi yang dimiliki anak, bersikap terbuka dan demokratis untuk menerima dan menghargai pendapat anak, dapat bekerjasama dengan anak didik dalam memecahkan masalah, dan ia menjadi tipe ideal atau idola bagi anak didiknya, sehingga anak didik akan mengikuti perbuatan baik yang dilakukan gurunya. Dengan mendengarkan panggilan suara hati, para guru akan menjadi baik, karena suara hati adalah pantulan dari fitrah jiwanya. Melalui hati yang baik ia mampu memahami dan mengembangkan dirinya. Hal ini senantiasa menunjukkan seluruh gerakan dan kiprahnya untuk mendapatkan ridla Allah SWT, sebab tidak ada yang dituju kecuali hanya Allah SWT. Pada akhirnya para guru yang dapat mengelola hatinya (memiliki manajemen qolbu) akan dapat menjadi sosok guru yang “digugu dan ditiru”. Jadi manajemen qolbu sangat signifikan perannya dalam meningkatkan intelektualitas dan religiusitas bagi guru. ENGLISH:This study explains about the role of heart management for educators (teachers). Heart management concept on Islam has same purpose with tazkiyatun nufus (soul maintenance). Trough heart management, people can be directed to be sensitive to manage their small potential to be valuable thing that has big impact not only for themselves, but also for large societies in the world and hereafter. Ideal educator is an honest-straightforward person; she or he is sincere to teach the learners, acts and loves as if real parents, understands the ability of each learner, develops the learners’ potential, open-minded and democratic to receive and respect the learners’ opinions, does teamwork with the learners to solve the problem, and being idol to the learners. Hence, the learners will go along with good attitude of the educators. By understanding heart’s whisper, the educators will be good Muslims, because heart whisper is the mirror of the fitrah soul. Through kind heart, the educators can understand and develop themselves. This case shows that all of their actions and services only because of Allah. Finally, the educators can manage their hearts, and then they can be good role model for the learners. Accordingly, heart management has significant role in increasing intellectual and religious for the educators.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah Gymnastiar, Memperbaiki Diri Lewat Manajemen Qolbu (Bandung: Mizan, 2002).

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV Toha Putra, 1996).

(http://www.Tazkiyahtun nufuus.com, diakses pada 01 Mei 2010)

M. Thohir Rahman, Terjemah Hadits Arbain An-Nawawyah (Surabaya: Al-Hidayah, tt.).

M. Quraish Shihab, Lentera Hati (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2004).

Moh. Slamet Untung, Muhammad Sang Pendidik (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2005).

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2003).

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Semarang: PT.Pustaka Rizki Putra, 1998).

Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali, Manajemen Qolbu Menurut Al-Qur’an dan As-Sunah (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2005).

Published
2016-02-01
How to Cite
FaizinM. (2016). PERAN MANAJEMEN QALBU BAGI PENDIDIK. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 1(1), 122-139. https://doi.org/10.15642/jpai.2013.1.1.122-139
Section
Articles