Rekontekstualisasi Sejarah: Kontribusi Lembaga Pendidikan Islam terhadap Dakwah Rasulullah SAW

  • Musaddad Harahap Universitas Islam Riau
  • Lina Mayasari Siregar STAI Barumun Raya Sibuhuan

Abstract

Bahasa Indonesia:Tulisan ini mencoba menyelami kesuksesan Nabi Muhammad SAW dalam merangkai ajaran-ajaran Islam menjadi satu kesatuan yang utuh lewat pendidikan. Selama kurun 23 tahun Islam sudah menjadi ajaran yang mapan penuh dengan rahasia keilmuan, sehingga Islam dijuluki sebagai agama yang rahmatallil’alamin. Dengan pendekatan studi pustaka, penelitian ini memaparkan keberhasilan Nabi SAW dalam menyampaikan risalah kenabian yang sangat didukung oleh tempat-tempat yang representatif dalam mengajarkan pada waktu itu. Tempat-tempat yang dimaksud telah mengalami akulturasi budaya sebelum datangnya isalm dan terus berkembang bersamaan kedatangan Islam itu sendiri. Mengenai tempat yang berakultrasi dengan Islam adalah kuttab dan rumah, sementara yang tumbuh bersama dengan Islam itu sendiri adalah masjid dan suffah. Keempat lembaga pendidikan Islam yang disebutkan menjadi saluran utama yang digunakan Nabi SAW dalam mendidik para sahabatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang peduli dengan pendidikan dan sangat fleksibel terhadap kondisi dan situasi bagaimana agar proses pendidikan itu dapat berjalan. Kontribusi lembaga pendidikan Islam selain mampu menciptakan perubahan mendasar dalam konteks keagamaan dan kehidupan sosial juga menjadikan Islam sebagai agama yang terbuka (inkulsif) terhadap perubahan sosial selama tidak bertetangan dengan aqidah. English: This paper attempts to examine the success of Prophet Muhmmad PBUH in arranging Islamic teachings into a set through education. Within 23 years, Islam emerged into an established teaching and full of hidden knowledge, making Islam gets predicate of blessing for the universe. Through literary study, this research explains the success of the prophet in delivering prophetic messages with support of representative teaching places at the period. The places acculturated with the coming of Islam and keep growing along with the development of Islam. Kuttab and house has acculturated with Islam and Mosques and Suffah have grown together with Islam. The four kind of places became main channels for the prophet PBUH in educating his companions. Therefore, it can be concluded that Islam is a religion with high education concerns and quite flexible towards condition and situation where the educational process takes place. Islamic educational institution is not only creating fundamental change in religious and social life, but also making Islam as an inclusive religion to social changes as long as the changes are not contradictory to Islamic faith. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abrasyi (al), M. Atiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Asari, Hasan. Hadis-hadis Pendidikan; Sebuah Penelusuran Akar-akar Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Cita Pustaka, 2008.

_______________. Menyingkap Zaman Keemasan Islam. Bandung: Cita Pustaka Media, 2007.

Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pendidikan Islam. Medan: IAIN Press Medan, 2007.

Fidhullah, Ilmi Jadah. Fathu al-Rahma>n Li al T}alibiya>ti al-Qur’a>n. Indonesia: Diponegoro, tt.

Harahap, Musaddad. "Esensi Peserta Didik dalam Perspektif Pendidikan Islam." Al-Thariqah: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 1 No. 2 (2017).

Hasan (al), Muhammad Yusuf. Pendidikan Anak Dalam Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2001.

Hidayat, Heri. "Teologi Lembaga Pendidikan Islam." Ijtimaiyya, Vol. 6 No. 2 (2013).

Irawan, M. Keajaiban Masjid Nabawi. Indonesia: Spasi Media, 2014.

Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka al-Husna, 1992, Cet. II.

Maraghi (al), Ahmad Mustafa. Tafsir Al-Maraghi, Juz 28. Mesir: Syirkatu Maktabah, 1946.

_____________________________________. Tafsir Al-Maraghi Juz. al-Hadi ‘Asyara. Mesir: Syirkatu Maktabah, 1946.

Mujib, Abdul, dan Mudzakkir, Jusuf. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana: 2008.

Munawwir, A.W. Kamus al-Munawwir Arab-Indosnesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Nasional, Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2006.

Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam; Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, Masyarakat. Yokyakarta: LKiS, 2009.

Salim, Hadiyah. Terjemahan Mukhtarul Hadits Sayyid Ahmad Al-Hasyimi. Bandung: Al-Ma’arif, 1980.

Shihab, M. Quraish. Wawasan al-Qur’an; Tafsir Maudhu’i Atas Berbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan, 1996.

Siregar, Lina Mayasari. "Upaya Pendidikan Islam Pada Masa Awal Nabi Muhammad SAW." Al-Thariqah: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 1 No. 1 (2017).

Syafi, M. "Bangunan Masjid Pada Masa Nabi Dan Implikasinya Terhadap Jamaah Masjid Perempuan." Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam, Vol. 10 No. 1 (2011).

Syalabi, Ahmad. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: al-Husna, 1997.

Taubah, Mufatihatut. "Pendidikan Anak dalam Keluarga Perspektif Islam." Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), Vol. 3 No. 1 (2016).

Thabari (al), Ja’far Muhammad bin Jarir. Tafsir al-Thabar Juz. Atssaminu ‘Asyara. Badar Hijr: Ath-Taba’ah wa al-Nasir wa al-Taji’u wa al-I’lan, 2001.

Thalib, M. 50 Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shalih. Bandung: Irsyad Baltus Salam, 1996.

Ubaidillah. "Pengelolaan Lembaga Pendidikan Pada Masa Rasulullah SAW." Al-Ittihad, Vol. 2 No. 1 (2016).

http://jateng.tribunnews.com/2017/03/04/raja-salman-terkejut-begitu-tahu-jumlah-masjid-di-indonesia.

Published
2017-11-02
How to Cite
HarahapM., & SiregarL. M. (2017). Rekontekstualisasi Sejarah: Kontribusi Lembaga Pendidikan Islam terhadap Dakwah Rasulullah SAW. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 5(2), 288-308. https://doi.org/10.15642/jpai.2017.5.2.288-308
Section
Articles